Kamis, 26 Januari 2017
Laparoscopy untuk persiapan bayi tabung – Vivi
Salam hangat, dengan website ini kita bisa berbagi pengalaman. Kali ini saya mau berbagi pengalaman laparoscopy. Saya sudah pernah mengikuti program bayi tabung pada Nov 2015 di BIC dengan dokter senior disana tetapi gagal dan tidak ada embrio yang bisa disimpan….hikkkss. Dokter menduga sel telur kecil, kualitasnya tidak bagus dan sperma pun juga astheno zoospermia. Oleh karena itu kami disarankan laparoscopy (Lo.) untuk mengetahui hambatan, Lo dilakukan pada tanggal 2 Feb 2016 dengan biaya yang cukup besar sekitar 31jt. Hasil dari Lo yaitu tuba kanan paten (di test dengan memasukkan cairan tapi cairan tsb tidak keluar) sedangkan yang kiri bagus, endometriosis ringan (endometriosis dibakar), indung telur dilubangi supaya dapat memperbaiki kualitas sel terus serta mengurangi hormone yang tinggi (saya lupa nama hormonnya, sepertinya progesterone). Pasca Lo perutnya sedikit sakit dan tidak nyaman karena ada bekas jahitan benang di tiga titik dan dikasih obat asam folat, anti oxydan, fertilovit plus 35 untuk diminum. Saya dan suami berusaha untuk hamil secara alami karena banyak pengalaman yang saya baca bisa berhasil hamil.
Tanggal 19 Feb saya haid dan masih terasa kram sakit, biasanya setiap haid juga saya mengalami kram sakit dan maaf darah yang keluar benar2 fresh merah dan banyak. Hari ke-12 periksa ke dokter dengan transvaginal, telur masih kecil dan yg paling besar berukuran 10mm dan tidak tumbuh. Normalnya pada masa subur itu sekitar 17-18mm. Olahraga tetap saya lakukan seminggu 3x, makan telur kampong, buah dan susu putih. Hehehe Apa ada resep dan tips dari teman2 untuk memperbaiki telur dan kualitasnya? Rasanya sedih dan kecewa, pada masa ini kami masih berharap untuk bisa hamil dan berserah kepada Tuhan. Apakah teman2 ada yang punya pengalaman seperti saya?
Wahh membayangkan tangan kaki bayi yang mungil, baju2 yang kecil lucu dan wangi bayi rasanya senang sekali, kebahagian seorang ibu yang tak ternilai.
Dengan pertimbangan usia kami yang cukup jauh dan sudah berumur (hmm sekitar 20th) mungkin kami akan mengikuti program bayi tabung lagi bulan depan. Tetapi sekarang ada keraguan dan pertimbangan, dokter yang menangani kami di BIC rasanya tidak benar2 fokus mungkin karena banyak pasien. Oh yaa program bayi tabung yang gagal pada waktu itu pasca ET tidak dikasih suntik penguat (kalau crinone tetap dipakai), apa ini salah satu penyebab gagal? Apakah teman2 ada pengalaman pasca ET dikasih suntik penguat embrio?
Sekarang saya jadi berpikiran, kalau keadaan telur saya seperti ini dan hanya dikasih obat asam folat dan fertilovit apakah benar2 bisa memperbaiki sel telur jika kami mengikuti program bayi tabung lagi. Hikkss worry and I’m not ready for failed again. Apakah kami harus cari klinik bayi tabung di tempat lain? Teman2 ada yang punya pengalaman bayi tabung di RS. Family Pluit? Kami sadar bahwa segalanya Tuhan yang berikan, kami tetap berusaha dan berdoa untuk mendapatkan seorang bayi.
Terima kasih.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar